Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat atau biasa
disingkat PNPM, bisa jadi masih banyak orang yang belum kenal dengan program
pemerintah yang satu ini, namun dampak positif yang ditorehkan oleh program ini
cukup luar biasa, ditengah perjalanan sejak dicanangkan di kabupaten Lombok
Barat 10 tahun yang lalu, PNPM sudah dikenal dikalangan masyarakat sebagai program
yang button up, artinya kegiatan yang
dilaksnakan betul-betul merupakan keinginan masyarakat bawah terutama
masyarakat miskin, sebutan lain yang juga identik dengan program ini adalah Program Partisipatif, Program yang
melibatkan semua lapisan masyarakat kelas bawah, menengah sampai dengan
masyarakat kelas atas, dengan bertumpu pada prinsip demokrasi dan keberpihakan
pada masyarakat miskin.
Pada skala kecamtan Narmada, sejak tahun 2003 yang lalu PNPM
sudah menghasilkan tidak kurang dari 70 bangunan fisik berupa jalan, jembatan,
irigasi, sarana pendidikan dan sarana kesehatan seperti poskesdes dan balai
posyandu. Sedangkan dari sisi ekonomi, PNPM sudah memberikan modal usaha simpan
pinjam untuk kelompok perempuan yang bersumber dari dana BLM sejak tahun 2003
sebesar Rp. 3.196.500.000,- dana tersebut kini sudah berkembang menjadi
4.687.125.279,- disamping itu yang menjadi keunnggulan PNPM dibandingkan dengan
program pemerintah lainnya adalah karena PNPM tidak hanya membantu masyarakat
dalam bentuk bangunan fisik dan bantuan modal usaha saja, tetapi PNPM juga
memberikan dukungan untuk peningkatan kapasitas masyarakat, pemerintahan desa,
dan pelaku PNPM sendiri, melalui pelatihan-pelatihan dan praktik lapangan.
Terima
kasih PNPM, ungkapan itu tidak
berlebihan kiranya, sebagaimana diucapkan oleh pelaku-pelaku PNPM ditingkat
kecamatan. Ungkapan itulah yang juga terdengar dari masyarakat Desa
Badrain Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat, atas dibangunnya POSKESDES di
Desa Mereka. Bagaimana tidak, Poskesdes yang berukuran 14x8 m3 tersebut
termasuk yang termegah di Kabupaten Lombok Barat. Sebagaimana diakui salah
seorang kepala Dusun Bapak Nursimah, menurutnya Poskesdes kami yang sekarang sudah bagus sedangkan poskesdes yang
sebelumnya ruangannya sempit, bangunannya tidak pernah di rehab dan sering
bocor kalau musim hujan tiba. Akibatnya bidan desa sering kali tidak berada di
tempat karena kondisi bangunan yang tidak layak untuk ditempati, sehingga
masyarakat tidak terlayani dengan baik.
Menurut Abdurrahman ketua TIM Pengelola Kegiatan (TPK)
Desa Badrain, masyarakat sangat bersyukur dengan dibangunnya poskesdes
tersebut, tidak hanya karena bangunannya yang bagus tetapi juga karena
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sangat memadai, sampai-sampai pasien
yang berobat ke Poskedes desa Badrain tidak hanya berasal dari dalam desa,
tetapi juga desa-desa tetangga seperti Desa Krama Jaya dan Desa Sembung.
Poskesdes
yang letaknya bersebelahan dengan kantor Desa Badrain tersebut di bangun dengan
dana PNPM Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) setelah melalui proses yang cukup
panjang, mulai dari penggalian gagasan (PAGAS) ditingkat dusun sampai dengan
Musyawarah Prioritas Usulan ditingkat Kecamatan. Sedangkan jangka waktu
pembangunannya selama 3 bulan.
Kini Poskesdes yang dibangun dengan dana 209 Juta
tersebut, siap untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat Desa
Badrain, dan bertekad untuk terus meningkatkan mutu dan pelayanannya, agar
masyarakat betul-betul merasa terbantu.
Kebahagiaan yang dirasakan oleh masyarakat Desa Badrain
terasa kian sempurna dengan hadirnya PNPM-Generasi Sehat dan cerdas (GSC) mulai
tahun 2010 yang lalu, kehadiran PNPM GSC dirasakan seperti angin penyejuk
ditengah masyarakat miskin desa badrain yang tidak mampu untuk memberikan asupan
gizi yang cukup bagi putra putri mereka. PNPM GSC hadir dengan memberikan PMT
bagi bayi dan balita di posyandu, memberikan PMT bagi balita BGM, memberikan
dukungan dan layanan bagi para kader posyandu dan masyarakat miskin, serta
beasiswa bagi siswa-siswi yang tidak mampu.
Pada saat bersamaan, bidan desa Ibu Ros mengatakan bahwa PNPM-GSC hadir pada saat yang tepat, dengan
berbagai program inovatif yang sangat
dibutuhkan oleh masyarakat kami di Desa Badrain, dimana program-program yang
dilaksnakan oleh PNPM-GSC tersebut belum sempat disentuh oleh dinas karena alasan
keterbatasan anggaran. Salah satu contoh dari kegiatan inovatip tersebut adalah
pengadaan alat permainan educatif (APE) bagi balita diposyandu. Dengan adanya
APE tersebut, anak yang tadinya takut ke posyandu menjadi senanng ke posyandu.
Akhir kata, terima kasih PNPM semoga program ini tetap
berlanjut.
oleh : Zikrul Hamdani (Ketua UPK Kec. Narmada}
oleh : Zikrul Hamdani (Ketua UPK Kec. Narmada}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar